Bisnis warung sembako adalah salah satu usaha yang paling stabil dan tidak pernah kehilangan peminat. Setiap hari, masyarakat selalu membutuhkan bahan pokok yang membuat bisnis sembako tetap relevan dengan potensi keuntungan yang konsisten. Banyak orang yang mulai mencari tahu berapa sebenarnya modal usaha warung sembako yang dibutuhkan agar bisa memulai bisnis ini dengan perhitungan matang.
Menariknya, usaha sembako bisa dijalankan oleh siapa saja. Kamu bisa memulainya dari rumah dengan modal kecil atau membangun toko skala menengah dengan stok yang lebih lengkap. Besar kecilnya modal tergantung pada skala bisnis yang ingin dijalankan. Jika ingin sekadar membuka warung kecil di depan rumah, tentu modalnya tidak sebesar toko sembako yang berdiri di ruko dengan banyak stok barang.
Karena itu, sebelum menentukan besarnya modal usaha warung sembako, penting untuk memahami dulu kebutuhan dasar yang harus dipersiapkan, perbedaan modal berdasarkan skala bisnis, serta rincian biaya yang akan dikeluarkan. Dengan perencanaan yang tepat, kamu bisa menghindari kesalahan umum yang sering terjadi saat membuka salah satu usaha retail pertama kali.
Baca juga: Ampuh dan Menjual! Inilah 40 Contoh Kalimat Promosi Makanan di Sosmed
Kebutuhan Dasar Memulai Bisnis Toko Sembako
Agar toko sembako bisa berjalan lancar sejak awal, beberapa hal berikut wajib dipersiapkan:
- Lokasi strategis: Pilih tempat yang mudah diakses dan dekat dengan area pemukiman padat.
- Perlengkapan toko: Siapkan rak, etalase, timbangan, meja kasir, dan perlengkapan pendukung lainnya.
- Stok awal barang: Fokus pada produk yang cepat laku seperti beras, minyak goreng, gula, mie instan, sabun, dan telur.
- Sistem pencatatan transaksi: Gunakan aplikasi kasir digital agar penjualan dan stok lebih mudah dipantau.
- Modal cadangan: Siapkan dana darurat untuk keperluan tak terduga seperti perbaikan fasilitas atau penggantian barang rusak.
Baca juga: Buka Bisnis Billiard Modal Berapa? Simak Rincian Biaya dan Tips Menghematnya!
Rincian Modal Usaha Toko Sembako
Besarnya modal usaha warung sembako sangat bergantung pada skala bisnis yang ingin dijalankan. Berikut penjelasan perbedaan kebutuhan modal berdasarkan ukuran usaha:
Perbedaan Modal Berdasarkan Skala Bisnis
Skala Kecil (Warung Rumahan)
Untuk kamu yang ingin memulai usaha sembako dari rumah, warung sembako kecil bisa dijalankan dengan modal sekitar Rp 10 juta – Rp 20 juta.
- Biaya sewa tempat bisa dihilangkan karena menggunakan area rumah.
- Stok awal barang lebih terbatas, fokus pada produk yang cepat habis.
- Perlengkapan sederhana seperti rak kecil, timbangan manual, dan etalase kaca kecil.
Usaha skala ini cocok bagi pemula yang ingin belajar mengelola keuangan dan memahami pola belanja pelanggan sekitar.
Skala Menengah (Toko di Ruko atau Pinggir Jalan)
Untuk toko dengan ukuran lebih besar dan lokasi strategis, modal yang dibutuhkan berkisar antara Rp 30 juta – Rp 45 juta.
- Biaya sewa tempat menjadi komponen utama.
- Stok barang lebih lengkap, termasuk produk rumah tangga dan kebutuhan dapur lainnya.
- Menggunakan perlengkapan lebih modern seperti timbangan digital, meja kasir, dan rak display besar.
Jenis toko ini umumnya sudah memiliki pelanggan tetap dan bisa mencapai omzet yang stabil setiap bulan.
Skala Besar (Minimarket Lokal)
Jika kamu ingin membangun toko sembako modern seperti minimarket skala kecil, modal yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 70 juta – Rp 100 juta.
- Butuh investasi besar untuk perlengkapan seperti pendingin minuman, rak gondola, dan sistem kasir terintegrasi.
- Stok barang jauh lebih beragam, termasuk makanan ringan, minuman kemasan, dan kebutuhan rumah tangga premium.
- Sistem operasional biasanya melibatkan karyawan tambahan.
Skala ini cocok bagi kamu yang sudah berpengalaman dan ingin mengembangkan usaha sembako ke tahap lebih profesional.
Baca juga: Cocok untuk Pencinta Hewan! 7 Cara Membuka Usaha Petshop yang Menguntungkan
Jenis-Jenis Biaya yang Dibutuhkan
Biaya Sewa Tempat
Jika kamu belum memiliki lokasi sendiri, sewa tempat menjadi pengeluaran terbesar. Untuk toko berukuran kecil-menengah di area strategis, biaya sewanya sekitar Rp 10.000.000 per tahun. Namun, jika toko dijalankan di rumah, biaya ini bisa dihapus.
Biaya Perlengkapan Toko
Untuk mendukung operasional, kamu perlu menyiapkan perlengkapan seperti rak display, etalase, timbangan digital, meja kasir, dan perlengkapan kecil lainnya. Estimasinya sekitar Rp 5.000.000 – Rp 6.000.000, tergantung kualitas perlengkapan yang digunakan.
Biaya Stok Awal Barang
Stok awal adalah bagian terbesar dari modal usaha warung sembako. Untuk tahap awal, sediakan dana Rp 15.000.000 – Rp 25.000.000 untuk berbagai produk kebutuhan pokok dan rumah tangga.
Biaya Operasional Bulanan
Biaya ini mencakup listrik, air, transportasi, hingga pengeluaran kecil lainnya. Estimasinya sekitar Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 per bulan tergantung skala toko dan lokasi usaha.
Biaya Pemasaran dan Promosi
Meski sembako mengandalkan pelanggan sekitar, promosi tetap penting untuk memperluas jangkauan. Siapkan sekitar Rp 500.000 – Rp 1.000.000 untuk promosi awal, seperti membuat spanduk toko atau promosi digital sederhana.
Biaya Administrasi dan Perizinan
Untuk usaha yang ingin lebih profesional, siapkan dana sekitar Rp 500.000 untuk perizinan dasar dan administrasi lainnya.
Baca juga: Rincian Modal Usaha Barbershop Lengkap Ini Bisa Jadi Panduan Awal Bagi Calon Pengusaha
Estimasi Total Modal Usaha Toko Sembako
Jika seluruh komponen di atas dijumlahkan, total modal usaha warung sembako untuk skala menengah berada di kisaran Rp 32.500.000 – Rp 42.500.000. Namun, untuk warung kecil yang dijalankan dari rumah, modal bisa ditekan hingga Rp 15 jutaan saja.
Besarnya modal bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan. Pengelolaan stok, pelayanan yang baik, dan lokasi memiliki pengaruh besar terhadap kecepatan usaha berkembang.
Estimasi Hasil Profit dan Waktu Balik Modal
Dengan omzet harian sekitar Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 dan margin keuntungan 10–15%, kamu bisa mendapatkan laba kotor Rp 3.000.000 – Rp 9.000.000 per bulan. Jika dikelola dengan baik, usaha sembako berpotensi balik modal dalam waktu 6 hingga 12 bulan.
Toko dengan lokasi ramai dan pelanggan tetap bisa mencapai Break Even Point (BEP) lebih cepat. Sementara warung rumahan mungkin butuh waktu sedikit lebih lama, namun tetap stabil karena permintaan kebutuhan pokok lebih sering dibutuhkan
Baca juga: Berapa Modal Membuat Lapangan Padel? Panduan Lengkap Memulai Bisnis Olahraga yang Sedang Tren
Ubah Cara Kelola Toko Jadi Lebih Cepat dan Modern dengan AKU MPOS Retail Version
Kelola toko retail sekarang tidak bisa lagi mengandalkan cara lama. Pelanggan menginginkan transaksi yang cepat, stok yang rapi, dan sistem pembayaran yang praktis. Di sinilah AKU MPOS Retail Version jadi solusi untuk membuat operasional toko lebih efisien dan profesional.
Tersedia fitur scan barcode yang dibutuhkan bisnis retail agar harga dan detail produk langsung muncul otomatis tanpa repot mengetik manual. Anda juga bisa mencetak label harga dan kode produk sendiri, memantau laporan penjualan dari mana saja, hingga menerima pembayaran digital melalui QRIS dan kartu debit/kredit dalam satu sistem kasir modern.
Mulai berlangganan hanya Rp125.000 per bulan, atau pilih paket bundling dengan alat kasir Android profesional. Saatnya buat toko retail Anda lebih cepat, rapi, dan siap bersaing dengan AKU MPOS Retail Version!
Tersedia fitur canggih lainnya yang cocok digunakan untuk mengelola bisnis retail seperti supermarket, minimarket, toko sembako, toko baju, toko sparepart, toko kelontong, hingga toko bangunan. Kamu bisa dapatkan harga berlangganan mulai dari Rp125 ribu per bulan! KLIK di sini untuk informasi lebih lanjut.
Pantau dan ikuti terus sosial media kami di Facebook, Instagram, Youtube, dan TikTok. Cek juga penawaran spesial khusus perangkat kasir AKU MPOS di platform Shopee dan Tokopedia!
Info lebih lanjut mengenai sistem AKU MPOS yang dapat disesuaikan dengan jenis bisnis kamu, hubungi customer service kami DI SINI untuk memulai diskusi!
